Berita Hotel Yamato - 19 September adalah hari peringatan peristiwa penyobekan bendera Belanda oleh pemuda Surabaya. Sikap angkuh Belanda yang memicu amarah arek Surabaya Liputan6.com, Jakarta - 19 September merupakan hari peringatan peristiwa perobekan bendera Belanda oleh pemuda Surabaya.Kala itu, Bendera Merah Putih Biru berkibar di Hotel Yamato, atau saat ini lebih dikenal dengan Hotel Majapahit. Amarah pemuda Surabaya dipicu dari sikap angkuh orang Belanda dan Inggris yang datang ke kotanya. Kala itu mereka datang sebagai Palang Merah (Intercross) untuk. Sementara itu, rombongan Intercross di Gedung Setan. Hal ini dilakukan tanpa seizing Pemerintah Karesidenan Surabaya. Sejak saat itulah maka Hotel Yamato menjadi markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees: Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan Interniran). Pengibaran Bendera Belanda di Hotel Yamato Insiden Bendera ini terjadi sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan. Heroisme rakyat tersulut saat orang-orang Belanda mulai memprovokasi keadaan dengan mengibarkan bendera Merah Putih Biru pada tiang di atas hotel. Tanpa dikomando, rakyat dari segala penjuru datang dan menaiki hotel itu untuk merobek warna biru pada bendera tersebut
Sejalan dengan berjalanya waktu, Hotel Yamato telah berganti nama beberapa kali, antara lain, LMS, Oranje Hotel, Yamato Hoteru dan saat ini berubah menjadi Hotel Majapahit. Hotel Majapahit dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Armenia, Hotel Majapahit adalah hotel bintang lima yang berjarak hanya 500 meter dari pusat kota Maka pada saat yang sama ada beberapa orang Belanda yang tergabung dalam Komite Kontak Sosial mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) pada tiang bendera sebelah kanan (Utara) Gapura Hotel Yamato (Orange / Mojopahit sekarang) Kemarahan arek-arek Suroboyo memuncak saat bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) dikibarkan tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya. Bendera ini dikibarkan di tiang pada tingkat teratas sisi sebelah utara Hotel Yamato. Hotel Yamato kini dikenal dengan Hotel Majapahit yang berada di Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya, Jawa Timur 1. Pertanyaan : Jelaskan mengapa para pemuda melakukan penculikan atau pengamanan terhadap Sukarno dan Moh.Hatta ! Jawaban : pada waktu itu para pemuda melakukan penculikan terhadap Sukarno dan Moh.Hatta karena mereka ingin Sukarno segera memproklamasikan kemerdekaan selagi Jepang menyerah tanpa syarat pada sekut serta Indonesia sedang tidak pada jajahan bangsa manapun Insiden hotel YAMATO adalah peristiwa yang terjadi di kota pahlawan (Surabaya) dimana pada saat itu berkibar sebuah bendera penjajah (Belanda) dan terjadi peristiwa perobekan bendera belanda Merah.
Teaterikal ini menjadi refleksi 73 tahun silam, tepatnya pada 19 September 1945, ketika arek-arek Surabaya merobek warna biru bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato, Surabaya. Arek-arek Surabaya kala itu murka dengan tentara Belanda yang dianggap melakukan pengibaran bendera secara semena-mena Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit Surabaya) pada tanggal 18 September 1945 yang didahului oleh gagalnya perundingan antara Sudirman (residen Surabaya) dan Mr. W.V.Ch Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda
Pada saat hotel ini bernamakan Hotel Yamato atau Hotel Oranye, bangunan ini menjadi tempat perjuangan para pahlawan ketika merobek bendera Belanda pada 19 September 1945. 4. Menjadi Hotel Mewah. Pada 1993, Hotel Majapahit dikelola oleh Mandarin Oriental Hotel Group, namun pada 2006 hotel ini diakuisisi oleh PT Sekman Wisata, kemudian beralih ke. Insiden Hotel Yamato. Latar belakang pertempuran 10 November karena adanya Insiden Hotel Yamato Surabaya. Saat itu orang-orang Belanda di bawah pimpinan Mr. Ploegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru yaitu bendera Belanda di atas hotel Yamato di Surabaya. Ini yang membuat kemarahan masyarakat Surabaya Sebuah hari di Surabaya itu telah membuat kota ini menyandang sebutan sebagai Kota Pahlawan. Salah satu peristiwa yang menjadi latar belakang hari pahlawan tersebut adalah insiden di Hotel Yamato pada tanggal 18 September 1945. Hotel Yamato yang dimaksud adalah sebuah hotel di Surabaya yang sempat bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada.
Lupa bawa bendera. Pada pagi hari, 19 September 1945, di atas menara Hotel Yamato (sekarang bernama Hotel Majapahit) berkibar bendera tiga warna, merah-putih-biru, milik Kerajaan Belanda. Pemasangan bendera tersebut atas perintah WV Ch. Ploegman,. Hotel Yamato (sekarang namanya Hotel Majapahit Surabaya) adalah sebuah hotel bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Armenia. Dahulunya hotel ini bernama LMS, lalu Hotel Oranje dan kemudian Hotel Yamato dan juga Hotel Hoteru. Salah satu momen perjuangan di hotel ini terjadi pada 19 September 1945, yakni Insiden Bendera Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato, Residen Soedirman, pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono Hotel yang bernama Hotel Yamato pada zaman pendudukan Jepang, dan kini bernama Hotel Majapahit itu pernah menjadi saksi sejarah perjuangan mengibarkan bendera merah putih. Peristiwa ini menjadi awal peperangan Indonesia melawan Belanda yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945